Pemain Cadangan

"Dimana ada gula, disitu ada semut". Begitulah teman-teman bergurai kepada kami.

Kemana pun aku pergi, sebisa mungkin ku pastikan ada dia yang membersamai. Sudah biasa ku di temani, jika tidak ada dia rasanya ku tak mampu pergi, padahal jika ku ingat jauh sebelum mengenalnya, aku adalah wanita pemberani dan mandiri. Pergi dan pulang sendiri dalam keadaan gelap dan sepi ku tak worry.

Mengantar dan menjemput, tak membuatnya risih meski hanya ku bayar dengan senyum tipis dan ucapan "terima kasih."

Lama ku mengenal, sudah begitu banyak hal yang ku tau tentangnya. Sifatnya yang supel ditambah dengan suana hati yang selalu ceria, tenang dan santai membuat aku semakin akrab dengannya. Kedewasaan yang tak pernah ia tunjukkan pada teman kami yang lain, membuatku kagum dan semakin beruntung karna dapat mengenal lebih dibanding teman yang lain.

Sosok family man yang melekat padanya, membuat ia begitu peduli pada sekitar, terlebih kepada ku dan keluarga. Tak jarang aku di ajak nya berbicang mengenai cara-cara dalam menyelesaikan masalah, ketika saat bersama dan santai ia selalu memberiku pertanyaan dengan berbagai kondisi yang sulit, mencoba menguji kemampuanku dalam menyelesaikan masalah-masalah kecil sampai besar.

Sosok laki-laki seperti yang seharusnya ku dapatkan, bukan hanya sebagai teman main namun juga teman hidup. Hehe. Sering ku belajar psikologi via youTube maupun instagram, psikolog itu mengatakan "Bagi perempuan yang kehilangan figure ayah dalam hidupnya, harus mendapatkan pasangan dengan sosok family man". Kenapa ya? Karena bagaimana pun sejatinya setiap anak harus mendapat kasih sayang dari ke dua orang tuanya. Ya meskipun ku tak kehilangan figure ibu, namun tetap figure ayah tidak bisa digantikan meski oleh ibu sekalipun.

Memerankan sebagai pemain cadangan, ia sukses mengisi kekosongan hatiku selama ini, mampu mengayomi, melindungi, juga menyayangi ku. Tak pernah pelit, selalu berbagi, namun juga dapat marah bila ku salah. Dengan sangat jujur, ku merasa beruntung dan bersyukur, atas dihadirkannya ia dalam hidupku, sosok yang pernah hilang itu telah kembali hadir melaluinya.

Dalam hidup siapa saja dapat datang dan pergi. Meski begitu, yakini akan selalu ada manfaat atau pelajaran kehidupan yang dapat di ambil. Karenanya, ku selalu senang bertemu dan mengenal banyak orang baru.

Jangan bersedih atas apa yang telah hilang, karna tuhan akan mengganti dengan yang lebih baik, dengan apa yang kamu butuhkan, seperti dia yang mampu membalut luka hatiku. Percayalah, semua akan indah pada waktunya, jika belum indah berarti memang belum waktunya.

Selagi masih ada orang-orang di sekeliling yang sayang dan peduli pada kita, jangan sia-sia kan mereka. Semua akan hilang dan pergi jika sudah di kehendaki-Nya. Jangan buang waktu mu yang berharga hanya untuk membeci. Because loving each other is much better, right?

Thank u! 🌹❤

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang ketupat